Akidah Islam: Alam Semesta Dan Fitrahnya Dalam Tunduk Dan Patuh Kepada Allah

Oleh Sheikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan
Sesungguhnya alam semesta ini, langit, bumi, planet, bintang, hewan, pepohonan, daratan, lautan, malaikat, serta insan seluruhnya tunduk kepada Yang Mahakuasa dan patuh kepada perintah kauniyahNya. Yang Mahakuasa berfirman:

“Padahal kepadaNya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa..” (Ali Imran: 83).

“..bahkan apa yang ada di langit dan di bumi yaitu kepunyaan Allah, semua tunduk kepadaNya,” (Al-Baqarah: 116).

“Dan kepada Yang Mahakuasa sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri,” (An-Nahl: 49).

“Apakah kau tiada mengetahui, bahwa kepada Yang Mahakuasa bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohon, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?” (Al-Hajj: 18).

“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari,” (Ar-Ra’d: 15).


Makara seluruh benda alam semesta ini tunduk kepada Allah, patuh kepada kekuasaanNya, berjalan berdasarkan kehendak dan perintahNya. Tidak ada satu pun makhluk yang mengingkariNya. Semua menjalankan kiprah dan kiprahnya masing-masing serta berjalan berdasarkan hukum yang sangat sempurna. Penciptanya sama sekali tidak mempunyai sifat kurang, lemah, dan cacat.

Yang Mahakuasa berfirman:

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kau sekalian tidak mengerti tasbih mereka,” (Al-Isra: 44).

Makara seluruh makhluk, baik yang berbicara maupun yang tidak, yang hidup maupun yang mati, semuanya tunduk kepada kauniyah Allah. Semuanya menyucikan Yang Mahakuasa dari segala kekurangan dan kelemahan, baik secara keadaan maupun ucapan.

Orang yang pandai niscaya semakin merenungkan makhluk-makhluk ini, semakin yakin bahwa itu semua diciptakan dengan haq dan untuk yang haq. Bahwasanya ia diatur dan tidak ada pengaturan yang keluar dari hukum Penciptanya. Semua meyakini Sang Pencipta dengan fitrahnya.

Imam Ibnu Taimiyah berkata, “Mereka tunduk menyerah, pasrah, dan terpaksa dari aneka macam segi, diantaranya:

1. Keyakinan bahwa mereka sangat membutuhkanNya.

2. Kepatuhan mereka kepada Qadha dan Qadar, dan kehendak Yang Mahakuasa yang ditulis atas mereka.

3. Permohonan mereka kepadanNya saat dalam keadaan darurat atau terjepit.

Seorang mukmin, tunduk kepada Yang Mahakuasa secara ridha dan ikhlas. Begitu pula saat mendapatkan cobaan, ia sabar menerimanya. Makara ia tunduk dan patuh dengan ridha dan ikhlas,"
(Majmu’ Fatawa, I, hal. 5).

Sedangkan orang kafir, maka ia tunduk kepada perintah Yang Mahakuasa yang bersifat kauni (sunnatullah).

Adapun maksud dari sujudnya alam dan benda-benda yaitu ketundukan mereka kepada Allah. Dan masing-masing benda tersebut bersujud berdasarkan kesesuaiannya, yaitu sujud yang sesuai dengan kondisinya serta mengandung makna tunduk kepada Ar-Raab. Dan bertasbihnya masing-masing benda yaitu hakikat, bukan majaz, dan itu sesuai dengan kondisinya masing-masing.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menafsirkan Firman Allah:

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Yang Mahakuasa padahal kepadaNya-lah berserah diri segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan,” (Ali-Imran: 83).

Dengan mengatakan, “Allah menyebutkan ketundukan benda-benda secara sukarela dan terpaksa, alasannya yaitu seluruh makhluk wajib beribadah kepadaNya dengan penghambaan yang umum, tidak peduli apakah ia mengakuiNya atau mengingkariNya. Mereka semua tunduk dan diatur. Mereka patuh dan pasrah kepadaNya secara rela maupun terpaksa,” (Majmu’ Fatawa, X, hal. 200).

Tak satu pun dari makhluk ini yang keluar dari kehendak takdir dan qadhaNya. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah. Dia yaitu Pencipta dan Penguasa alam. Semua yaitu milikNya. Dia bebas berbuat terhadap ciptaanNya sesuai dengan kehendakNya. Semua yaitu ciptaanNya, diatur, diciptakan, diberi fitrah, membutuhkan dan dikendalikanNya. Dialah Yang Mahasuci, Maha Esa, Mahaperkasa, Pencipta, Pembuat dan Pembentul. Wallahu’alam bish shawwab.

0 Response to "Akidah Islam: Alam Semesta Dan Fitrahnya Dalam Tunduk Dan Patuh Kepada Allah"

Posting Komentar