Malaikat (5): Nama-Nama Malaikat Dan Tugas-Tugas Malaikat (2)

Gambar: Ezhpe

Malaikat yang Membawa Nutfah (Janin)
Imam Muslim Rahimahullah meriwayatkan di dalam Sahih Muslim bahwa Abu Dzar Radhiyallahuanhu berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda:

إِذَا مَرَّ بِالنُّطْفَةِ ثِنْتَانِ وَأَرْبَعُونَ لَيْلَةً بَعَثَ اللَّهُ إِلَيْهَا مَلَكًا فَصَوَّرَهَا وَخَلَقَ سَمْعَهَا وَبَصَرَهَا وَجِلْدَهَا وَلَحْمَهَا وَعِظَامَهَا ثُمَّ ‏.‏ قَالَ يَا رَبِّ أَذَكَرٌ أَمْ أُنْثَى فَيَقْضِي رَبُّكَ مَا شَاءَ وَيَكْتُبُ الْمَلَكُ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ أَجَلُهُ ‏.‏ فَيَقُولُ رَبُّكَ مَا شَاءَ وَيَكْتُبُ الْمَلَكُ

“Ketika 42 malam telah berlalu, Tuhan mengutus seorang Malaikat kepada Nutfah (janin) dan memberinya wujud, memberinya indera pendengaran dan penglihatan, kulit, daging, dan tulang. Lalu Malaikat itu berkata, ‘Ya Allah, pria atau perempuan?’ Kemudian Tuhan menentukan takdir sesuai kehendaknya dan Malaikat menuliskannya,” (HR Muslim: 2645).

Empat Malaikat bagi setiap Manusia
Allah berfirman:

لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٞ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ ... ١١

“Bagi insan ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah,” (QS Ar-Rad [13]: 11).

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah, di dalam Tafsir Ibnu Katsir, menulis:

“Allah menyatakan bahwa ada Malaikat-malaikat yang secara bergantian menjaga setiap hamba, sebagiannya di malam hari dan sebagian lainnya di malam hari. Malaikat-malaikat ini melindungi setiap insan dari kejahatan dan kecelakaan.

Selain itu ada juga para Malaikat lain yang bergiliran mencatat perbuatannya, baik dan buruk. Ada pula Malaikat yang bertugas malam dan ada yang bertugas siang. Ada dua Malaikat di kanan dan di kiri yang mencatat amal perbuatan manusia. Yang di sebelah kanan bertugas mencatat perbuatan baik dan yang di sebelah kiri bertugas mencatat perbuatan buruk. Masih ada dua Malaikat lain yang menjaganya, satu di depan dan satu lagi di belakang.

Jadi, insan itu dikelilingi empat Malaikat pada siang hari dan empat Malaikat lainnya pada malam hari dengan silih berganti. Dua sebagai penjaga dna dua lainnya sebagai pencatat amal perbuatannya, sebagaimana disebutkan di dalam hadis sahih:

‏يتعاقبون فيكم ملائكة بالليل، وملائكة بالنهار، ويجتمعون في صلاة الصبح وصلاة العصر، ثم يعرج الذين باتوا فيكم، فيسألهم الله -وهو أعلم بهم-‏:‏ كيف تركتم عبادي‏؟‏ فيقولون تركناهم وهم يصلون، وأتيناهم وهم يصلون

Malaikat-malaikat bergirilah mengikuti kalian, pada malam hari dan siang hari, dan mereka berkumpul pada waktu salat Subuh dan salat Ashar, kemudian naiklah kepada Tuhan para Malaikat itu yang sebelumnya berada bersama kalian, dan Tuhan menanyakan kepada mereka (sedang Tuhan Mahamengetahui keadaan kalian), “Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hambaKu?” Mereka menjawab, “Kami mendatangi mereka sementara mereka sedang salat, dan kami meninggalkan mereka sementara mereka pun sedang salat,” (Muttafaq Alaih).

Syekh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan berkata:

“Jadi, di mana mereka yang enggan mendatangi Salat Fajar (Subuh), tidur di ranjang-ranjang mereka dan enggan menyaksikan bencana yang dahsyat ini setiap malam dengan para Malaikat dari yang Maha pengasih?...

“Keuntungan apa yang dimiliki orang ibarat ini, yang enggan mendatangi Salat Subuh dan justru menentukan tidur? Keuntungan apa yang didapat orang ibarat ini, yang enggan hadir di Salat Asar alasannya malas, menentukan tidur, atau hal-hal lainnya? Disebutkan di dalam sebuah hadis:

 الَّذِي تَفُوتُهُ صَلاَةُ الْعَصْرِ كَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ

Siapa saja yang terlewat Salat Asar (secara sengaja), maka seperti ia telah kehilangan keluarga dan hartanya,” (HR Bukhari: 552).

“Juga di dalam hadis lainnya disebutkan, “....maka ia telah menghapus semua amalannya.”

“Ini artinya, orang tersebut melaksanakan salat di luar waktu yang seharusnya. Jika ia melakukannya tidak sempurna waktu, maka ia telah melewatkannya,” (Lihat Al-Iman bil Malaikat).

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah, di dalam Al-Bidayah wa Nihayah (1/54), menulis:

“Pernah ada seorang pria memberitahukan kepada Sahabat ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahuanhu, bahwa ada sekelompok orang yang bermaksud untuk membunuhnya, kemudian ‘Ali menjawab, “Sesungguhnya bagi setiap seseorang ada malaikat yang menjaganya dari apa yang tidak ditakdirkan padanya. Umur yang telah ditetapkan untukmu yakni pertolongan bagimu.”

Oleh alasannya itu, selama Tuhan telah memutuskan bahwa seseorang akan selamat dari bahaya, para Malaikat inilah yang akan melindungi dan menjaganya, dan tak ada insan atau makhluk lain yang bisa membahayakannya.

Akan tetapi, jikalau Tuhan berkehendak mengakhiri waktu yang telah ditentukan, para Malaikat yang senantiasa berada di sekelilingnya ini akan menjauh dari orang tersebut, alasannya mereka tidak bisa menolak perintah Allah.

وَهُوَ ٱلۡقَاهِرُ فَوۡقَ عِبَادِهِۦۖ وَيُرۡسِلُ عَلَيۡكُمۡ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا يُفَرِّطُونَ ٦١
“Dan Dialah yang memiliki kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila tiba maut kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya,” (QS Al-An’am [6]: 61).

Allah berfirman wacana Malaikat yang ditunjuk untuk menulis perbuatan setiap manusia:

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهِۦ نَفۡسُهُۥۖ وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِيدِ ١٦ إِذۡ يَتَلَقَّى ٱلۡمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلۡيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ قَعِيدٞ ١٧  مَّا يَلۡفِظُ مِن قَوۡلٍ إِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيبٌ عَتِيدٞ ١٨

“Dan bergotong-royong Kami telah membuat insan dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih bersahabat kepadanya daripada urat lehernya; (yaitu) saat dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri; Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS Qaaf [50]: 16-18).

Juga di ayat lainnya, Tuhan berfirman:

 وَإِنَّ عَلَيۡكُمۡ لَحَٰفِظِينَ ١٠ كِرَامٗا كَٰتِبِينَ ١١  يَعۡلَمُونَ مَا تَفۡعَلُونَ ١٢

“Padahal bergotong-royong bagi kau ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu); yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu); mereka mengetahui apa yang kau kerjakan,” (QS Al-Infithar [82]: 10-12).

Jadi, Malaikat-malaikat yang bertugas mencatat amal perbuatan kita akan senantiasa menulis semua yang dilakukan oleh insan di dalam kehidupan, sedari insan itu memasuki masa puber (baligh), hingga pada waktu saat Tuhan mencabut nyawanya.

Jadi, setiap insan akan mendapati buku catatan amal mereka di Hari Perhitungan kelak, termasuk semua ucapan dan perbuatan manusia:

وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلۡزَمۡنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِي عُنُقِهِۦۖ وَنُخۡرِجُ لَهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ كِتَٰبٗا يَلۡقَىٰهُ مَنشُورًا ١٣ ٱقۡرَأۡ كِتَٰبَكَ كَفَىٰ بِنَفۡسِكَ ٱلۡيَوۡمَ عَلَيۡكَ حَسِيبٗا ١٤

“Dan tiap-tiap insan itu telah Kami memutuskan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari final zaman sebuah kitab yang dijumpainya terbuka; "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu,” (QS Al-Isra [17]: 13-14).

Di Hari Perhitungan kelak, insan akan mendapatkan Kitab Catatan Amal di tangan kanan, itu apabila ia yakni orang yang beriman; dan di tangan kiri jikalau ia yakni orang yang kafir. Inilah masa-masa saat para Mujrimun (ahli maksiat, orang zalim atau musrik) akan merasa ketakutan yang sangat ibarat di dalam firmanNya:

وَوُضِعَ ٱلۡكِتَٰبُ فَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِينَ مُشۡفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَٰوَيۡلَتَنَا مَالِ هَٰذَا ٱلۡكِتَٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةٗ وَلَا كَبِيرَةً إِلَّآ أَحۡصَىٰهَاۚ وَوَجَدُواْ مَا عَمِلُواْ حَاضِرٗاۗ وَلَا يَظۡلِمُ رَبُّكَ أَحَدٗا ٤٩

Dan diletakkanlah kitab, kemudian kau akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun,” (QS Al-Kahfi [18]: 49).

Sumber:
Aziz, Shawama Abdul. ------. Faith in the Angels. QSEP Publisher.

0 Response to "Malaikat (5): Nama-Nama Malaikat Dan Tugas-Tugas Malaikat (2)"

Posting Komentar