Oleh Ust Abdullah Manaf Amin
Salah satu konsekuensi dari mengucapkan dua kalimat syahadat yakni adanya suatu tuntutan doktrin bahwa manusia, semenjak dikala itu, tidak lagi mempunyai apa-apa di dunia. Semua bahan yang ia punya, mobilnya, rumahnya, perusahaannya, tambak udangnya, dan semua yang ia punya intinya yakni karunia dari Allah, bukan dari hasil usahanya sendiri.
Syahadat yakni menyerupai ikrar menjual kepada Allah. Dan ketika seorang Muslim menjual diri dan hartanya kepada Allah, maka Yang Mahakuasa akan membelinya dengan surga. Pemahaman yang begitu baik terhadap QS At-Taubah: 111 telah menginspirasi Abu Bakar untuk menginfakkan seluruh hartanya demi membiayai Perang Tabuk, kemudian Umar bin Khattab yang menginfakkan separuh dari hartanya untuk membiayai Perang Tabuk, kemudian ada Ustman yang menyokong 300 unta, lengkap dengan peralatannya dan uang dinar sebanyak 1.000 keping.
Di Indonesia sendiri, di Solo, khususnya, telah banyak bangun sekolah-sekolah berlabel Islam yang didirikan oleh para muhisinin, para jutawan, para milyarder Muslim yang mempunyai harta berlimpah. Akan tetapi, sebagian dari muhsinin tersebut menerapkan prinsip, “Sambil menyelam minum air,” (Sambil berkontribusi untuk Islam, sebagian dari mereka juga berniat untuk meningkatkan kekayaan dengan menerapkan biaya pendidikan yang tinggi hingga tidak bisa dijangkau oleh kaum muslimiin yang tidak mampu).
Simak lebih lengkap khutbah Jumat Ust Abdullah Manaf Amin yang sangat menyentuh ini! Khutbah disampaikan di Masjid Istiqamah, Penumping, Surakarta, pada 26 Desember 2014.
0 Response to "(Mp3 Khutbah Jumat) Ust Abdullah Manaf Amin – Investasi Fii Sabilillah Sebagai Manifestasi Dari Syahadat"
Posting Komentar