Melanjutkan kajian sebelumnya wacana visi keluarga islami, kali ini Ust Tri Asmoro Kurniawan membahas wacana Alquran Surat Ath-Thuur Ayat 21, di mana Tuhan berfirman:
“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap insan terikat dengan apa yang dikerjakannya,” (QS Ath-Thuur: 21).
Dalam ayat ini, orang-orang yang beriman akan terhubung dengan anak cucu mereka. Konsep kesepakatan nikah yakni melahirkan anak, lalu melahirkan cucu, dan penghubung mereka ternyata yakni iman.
Ini yakni salah satu visi keluarga Islami, yakni bagaimana korelasi itu sanggup tetap terjalin, terjaga antara orang renta dengan keturunan-keturunan mereka dan alat untuk menghubungkan dengan mereka yakni iman.
Ibnu Katsir menjelaskan, “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bila keturunan-keturunan mereka mengikuti mereka dalam keimanan maka mereka akan dihubungkan dengan bapak-bapak mereka, kakek-kakek mereka, moyang-moyang mereka, dalam salah satu manzilah (posisi) kedudukan di darul abadi nanti, meskipun amal-amal mereka tidak hingga menyerupai amal-amal orang renta mereka dulu.”
“Yang menyerupai itu supaya hati para bapak, para kakek, para nenek moyang itu, mencicipi sejuk, senang, dengan anak cucu mereka atas manzilah yang mereka dapatkan. Kemudian mereka akan dipersatukan dalam sebaik-baik wajah (penampilan).”
“Jika seorang pria masuk ke dalam surga, lalu beliau akan ebrtanya wacana kedua orang tuanya, istrinya, dan anak-anaknya. Sesungguhnya mereka tidak akan hingga derajat ini. Kemudian pria ini akan berdoa kepada Allah, ‘Ya Tuhan sesungguhnya saya ini bersedekah untuk diriku dan untuk mereka.’
“Kemudian diperintahkanlah supaya mereka sanggup terhubung, lalu Ibnu Abbas membacakan ayat tersebut (QS Ath-Thuur: 21).”
Keluarga dibangun dalam konsep membangun korelasi keyakinan dengan keturunan sehingga mereka sanggup berharap pada hari final zaman nanti mereka sanggup menjadi kelompok yang bersatu.
Ayat ini mengandung visi keluarga islami alasannya yakni terang kita perlu berpikir untuk mewariskan keimanan kepda anak-aak kita daripada mewariskan harta benda. Karena dikala mereka sukses secara bahan tetapi tidak ada keyakinan dalam diri mereka, gotong royong di darul abadi nanti kita tidak akan terhubung alasannya yakni yang menghubungkan antara keturunan dengan keturunan yang lain itu yakni keyakinan mereka.
Nah, itu tadi prolog singkat wacana visi keluarga Islami, yakni membangun korelasi keluarga dengan dasar keyakinan sehingga bukan hanya berkumpul di dunia saja, tetapi juga di akhirat. Seperti apa tipsnya? Simak lebih lanut!
Di dalamnya juga terdapat rubrik tanya jawab atau konsultasi dilema keluarga, mulai dari yang belum menikah, hingga yang telah menikah.
Layak untuk didengarkan!
Unduh/Dengarkan (4Shared)
Unduh/Dengarkan (Dropbox)
0 Response to "(Mp3 Ceramah/Kajian) Masuk Nirwana Sekeluarga Dengan Korelasi Dogma (Dengan Konsultasi Tanya Jawab Permasalahan Keluarga)"
Posting Komentar