Oleh Imam Ibnu Katsir
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
"(bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi," [QS. An-Nas: Ayat 4].
Sa'id bin Jubair mengutip pendapat Ibnu Abbas Radhiyallahuanhu ihwal kepingan ayat di atas bahwa, "Syaitan itu bertengger di hati manusia. Apabila insan lalai dan lupa, maka syaitan membisikinya. Akan tetapi, apabila insan mengingat Allah, maka syaitan akan bersembunyi, (dalam Ath Thabari, XXIV/709). Imam Mujahid dan Qatadah juga berkata demikian, (dalam Ath Thabari, XXIV/710).
Al-Mu'tamir bin Sulaiman berkata dari ayahnya, " Dikatakan kepadaku bahwa syaitan yang suka membisiki itu meniup di hati insan saat bersedih dan tatkala bergembira. Apabila insan mengingat Allah, maka syaitan akan bersembunyi," (dalam Ath Thabari, XXIV/710).
Al-Aufi mengutip pendapat Ibnu Abbas Radhiyallahuanhu saat menafsirkan Al-Waswaasu (Bisikan Syaitan) bahwa, "Syaitan itu menyuruh kepada kejahatan, apabila beliau ditaati (sehingga orang tersebut berbuat kejahatan), maka syaitan itu bersembunyi (melepaskan diri), (dalam Ath Thabari, XXIV/710).
Katsir, Ibnu. 2014. Shahih Tafsir Ibnu Katsir - Jilid 9. Penerjemah: Tim Pustaka Ibnu Katsir. Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir. Hal. 774-775.
0 Response to "Tafsir Al-Quran Surat An-Naas #2 - Zikir Sebagai Penangkal Bisikan Jahat Syaitan"
Posting Komentar