Syarat-Syarat Diterimanya Amal Ibadah


Oleh Sheikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu tidak benar kecuali dengan ada beberapa syarat:

1. Ikhlas alasannya yaitu Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala, bebas dari syirik besar dan kecil.

2. Sesuai dengan tuntunan Rasul Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Syarat pertama yaitu konsekuensi dari syahadat, “Muhammadurrasulullah” alasannya yaitu ia menuntut wajibnya taat kepada Rasul Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, mengikuti syariatnya, dan meninggalkan bid’ah (ibadah-ibadah yang diada-adakan). Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala bagi sisi Tuhannya, dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati, (QS Al-Baqarah: 112).

Aslama Wajhahu (menyerahkan diri) artinya memurnikan ibadah kepada Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala. Wahuwa Muhsin (berbuat kebajikan) artinya mengikuti Rasul-Nya Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Sheikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Inti agama ada dua pokok, yaitu kita tidak menyembah kecuali Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala dan kita tidak menyembah kecuali sesuai dengan apa yang Dia syariatkan, tidak dengan bid’ah.”

Sebagaimana Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih, dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya,” (QS Al-Kahfi: 110).

Yang demikian yaitu manifestasi (perwujudan) dari dua kalimat syahadat “Laa Ilaa ha Illallaah” dan “Muhammadurrasulullah.”

Pada yang pertama, kita tidak menyembah kecuali kepadaNya. Pada yang kedua, sesungguhnya Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu utusanNya yang memberikan ajaranNya. Maka, kita wajib membenarkan dan mempercayai beritanya serta mentaati perintahNya. Beliau telah menjelaskan bagaimana cara kita beribadahkepada Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala, dan ia melarang kita dari hal-hal gres (bid’ah). Beliau menyampaikan bahwa bid’ah itu sesat (Al-Ubudiyah, hal. 103, ada di dalam Majmu’ah Tauhid, hal. 645).

0 Response to "Syarat-Syarat Diterimanya Amal Ibadah"

Posting Komentar