Hikmah Kenapa Allah Memberi Ujian Kepada Hewan

Pertanyaan:
Assalaamu alaykum. Bisakah Anda menjelaskan ke kami bagaimana menjawab orang-orang yang bertanya kenapa Tuhan memberi sakit pada hewan? Padahal binatang tidak dihitung dosanya, juga tidak masuk ke dalam Surga. Orang-orang Atheis berkata, "Jika Tuhan itu Maha Penyayang, kemudian mengapa memberi penyakit dan penderitaan kepada binatang yang tidak berbuat dosa dan tidak masuk surga."

Bagaimana menjawabnya? Baarakallahu fiik

Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqiti

Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Illah yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad yakni hamba dan utusanNya.

Syekh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan pernah ditanya dengan pertanyaan yang sama:

"Kita semua tahu nasihat di balik penderitaan yang menimpa seorang muslim, sebab itu semua yakni ujian dan eksekusi atas dosanya. Akan tetapi, apa nasihat di balik penderitaan yang menimpa beberapa binatang atau burung?"

Maka dia menjawab:

"Kebijaksanaan Tuhan terhadap makhluk-Nya tidak dapat sepenuhnya dipahami oleh otak kita yang terbatas. Kita dapat saja memahami beberapa hal dari nasihat di balik perbuatan-Nya dan perintah-Nya, tetapi kita mungkin saja gagal memahami aspek-aspek yang lainnya."

"Akan tetapi, kita percaya dengan niscaya bahwa apapun yang Tuhan perbuat niscaya mempunyai tujuan penuh makna sebab perbuatan-Nya tidaklah sia-sia. Semua tindakan-Nya didasarkan pada nasihat yang agung."

"Jelas tidak dapat dibayangkan bagaimana kalau Tuhan membuat apa-apa secara sia-sia atau menetapkan aturan dengan main-main."

"Penderitaan yang dialami oleh binatang dan burung dapat jadi yakni ujian atau hukiman bagi pemiliknya."

Tuhan Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ

"Dan Kami niscaya akan menguji kau dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar bangga kepada orang-orang yang sabar," [QS. Al-Baqarah: 155].

الَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ ؕ

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Tuhan dan kepada-Nyalah kami kembali)," [QS. Al-Baqarah: 156].

Wallahu'alam bish shawwab.

Fatwa: 323032
Tanggal: 9 Rajab 1437 (17 April 2016)
Sumber: IslamWeb.Net
Penerjemah:** Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa Sukoharjo)

Tweet