Oleh Sheikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Tauhid Asma Wa Sifat ialah beriman kepada nama-nama Yang Mahakuasa dan sifat-sifatNya, sebagaimana diterangkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah, berdasarkan apa yang pantas bagi Allah, tanpa ta'wil dan ta'thil (menghilangkan makna atau sifat Allah), tanpa takyif (menanyakan bagaimana), dan tanpa tamtsil (menyerupakan Yang Mahakuasa dengan makhluk ciptaanNya). Hal ini didasarkan pada Firman Allah:
ليس كمثله شىء وهو الشميع البصير
"Tidak ada sesuatu yang serupa dengan Allah, dan Yang Mahakuasa yakni Maha Mendengar lagi Maha Melihat," (QS Asy Syura: 11).
Allah menafikkan bila ada sesuatu yang menyerupaiNya, dan Dia menetapkan bahwa Dia yakni Maha Mendengar dan Maha Melihat. Maka Yang Mahakuasa diberi nama dan disifati dengan nama dan sifat yang Dia berikan untuk diriNya dan dengan nama serta sifat yang disampaikan oleh RasulNya.
Al-Quran dan As-Sunnah dalam hal ini dihentikan dilanggar, sebab tidak seorang pun yang lebih mengetahui Yang Mahakuasa daripada Yang Mahakuasa sendiri, dan tidak ada - sehabis Yang Mahakuasa - orang yang lebih mengetahui Yang Mahakuasa daripada RasulNya.
Maka barangsiapa yang mengingkari nama-nama dan sifat-sifat Allah, atau menamai Yang Mahakuasa dan menyifatiNya dengan nama dan sifat makhlukNya, atau menakwilkan dari maknanya yang benar, maka beliau telah berbicara perihal Yang Mahakuasa tanpa ilmu dan berdusta terhadap Yang Mahakuasa dan RasulNya.
Allah berfirman:
فمن أظلم ممن افترى على الله كذبا
"Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?" (QS Al-Kahfi: 15).
0 Response to "Makna Tauhid Asma Wa Sifat"
Posting Komentar