Buah Tarbiyah Tauhid Asma Wa Sifat Pada Individu Dan Masyarakat


Oleh Syekh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Sesungguhnya iman kepada asma wa sifat Yang Mahakuasa sangat besar lengan berkuasa pada sikap individu dan jamaah dalam muamalahnya dengan Yang Mahakuasa dan makhluk.

A. Pengaruhnya dalam bermuamalah dengan Allah
1. Jika seseorang mengetahui asma wa sifat Allah, juga mengetahui madlul (arti dan maksudnya) secara benar, maka yang demikian itu akan mengenalkannya dengan Rabbnya beserta keagunganNya. Dengan demikian, ia tunduk dan khusyu kepadaNya, takut dan mengharapkanNya, tunduk dan memohon kepadaNya serta bertawasul kepadaNya dengan nama-nama dan sifat-sifatNya. Sebagaimana firman Allah:

وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُواْ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ فِيٓ أَسۡمَٰٓئِهِۦۚ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٨٠
“Hanya milik Yang Mahakuasa asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan menerima akhir terhadap apa yang telah mereka kerjakan,” (QS Al-A’raf: 180).

2. Jika ia mengetahui bahwa Rabbnya sangat dahsyat azabNya, Yang Mahakuasa sanggup murka, Yang Mahakuasa Mahakuat, Yang Mahakuasa Mahaperkasa, Yang Mahakuasa Mahakuasa atas segala sesuatu yang dikehendakiNya, Yang Mahakuasa Mahamendengar, Yang Mahakuasa Mahamelihat, dan Yang Mahakuasa Mahamengetahui segala sesuatu yang tidak satupun terlepas dari ilmuNya, maka hal itu akan menciptakan hamba merasa diawasi oleh Allah, takut, dan menjauhi maksiat terhadapNya.

3. Jika ia mengetahui Yang Mahakuasa yaitu Mahapengampun, Mahapenyayang, Mahakaya, Mahamulia, sedang pada taubat hambaNya, mengampuni semua dosa dan mendapatkan taubat orang yang bertaubat, maka hal itu akan membawanya pada taubat dan istighfar, juga membuatnya bersangka baik kepada Rabbnya dan tidak akan berputus asa dari rahmatNya.

4. Jika ia mengetahui Yang Mahakuasa yaitu yang memberi nikmat, yang menganugerahi, dan yang hanya di tanganNya segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, Yang Mahakuasa yang memberi rezeki, Yang Mahakuasa yang membalas dengan kebaikan, dan Yang Mahakuasa yang memuliakan hambaNya yang mukmin, maka hal itu akan membawanya pada kecintaan kepada Yang Mahakuasa dan bertaqarub kepadaNya serta akan mencari apa yang ada di sisiNya dan akan berbuat baik kepada sesama manusia.

B. Pengaruhnya dalam Bermuamalah dengan Makhluk
Jika seseorang mengetahui bahwa Yang Mahakuasa yaitu hakim yang Mahaadil, tidak menyukai kezaliman, kecurangan, dosa dan permusuhan, dan Yang Mahakuasa Mahamembalas dendam terhadap orang-orang zalim atau orang-orang yang melampaui batas atau orang-orang yang berbuat kerusakan, maka ia apsti akan menahan diri dari kezaliman, dosa, kerusakan, dan khianat. Dan ia akan berbuat adil atau objektif sekalipun terhadap dirinya sendiri, juga akan bergaul dengan teman-temannya dengan budbahasa yang baik. Dan masih banyak lagi pengaruh-pengaruh terpuji lainnya sebab mengetahui nama-nama Yang Mahakuasa dan beriman kepadaNya.

Demikianlah, Yang Mahakuasa memperkenalkan DiriNya dengan nama-nama itu supaya hambaNya mengenalNya dan memohon kepadaNya sesuai dengan isi kandungannya dan supaya berbuat baik kepada hambaNya yang lain.

Yang Mahakuasa berfirman:

وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٩٥
“…dan berbuat baiklah, sebab bahu-membahu Yang Mahakuasa menyukai orang-orang yang berbuat baik,” (QS Al-Baqarah: 195).

Dan Rasulullah bersabda:

ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء

Sayangilah orang yang ada di bumi, maka engkau akan disayangi oleh yang ada di langit,” (HR Tirmizi: Hasan Sahih. Al-Albani: Sahih, dalam Jami At-Tirmizi lil Al-Bani: 1924).



0 Response to "Buah Tarbiyah Tauhid Asma Wa Sifat Pada Individu Dan Masyarakat"

Posting Komentar