Oleh Imam Ibnu Katsir
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
{وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا إِفْكٌ افْتَرَاهُ وَأَعَانَهُ عَلَيْهِ قَوْمٌ آخَرُونَ فَقَدْ جَاءُوا ظُلْمًا وَزُورًا (4) وَقَالُوا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلَى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلا (5) قُلْ أَنزلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا (6) }
Dan orang-orang kafir berkata, "Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain, " maka bahwasanya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang.” Katakanlah, "Al-Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui diam-diam di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia ialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, menceritakan ihwal kurangnya logika orang-orang yang ndeso dari kalangan orang-orang kafir sehubungan dengan pendapat mereka ihwal Al-Qur'an. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
{إِنْ هَذَا إِلا إِفْكٌ افْتَرَاهُ}
Al-Qur’an ini tiada lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad. (Al-Furqan: 4)
Maksudnya, kebohongan yang dibuat-buat oleh Muhammad.
{وَأَعَانَهُ عَلَيْهِ قَوْمٌ آخَرُونَ}
dan dibantu oleh kaum yang lain. (Al-Furqan: 4)
Yaitu dia dalam menghimpunnya meminta derma kepada kaum yang lain. Maka Tuhan menjawab mereka melalui firman-Nya:
{فَقَدْ جَاءُوا ظُلْمًا وَزُورًا}
maka bahwasanya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (Al-Furqan: 4)
Artinya, sungguh mereka telah membuat-buat perkataan yang batil. Mereka mengetahui bahwa perkataannya itu batil, dan mereka menyadari akan kedustaan tuduhan yang mereka lancarkan itu.
{وَقَالُوا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا}
Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan.”(Al-Furqan: 5)
Yakni kitab-kitab orang-orang terdahulu, kemudian dia meminta semoga dibentuk salinan untuknya.
{فَهِيَ تُمْلَى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلا}
"Maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (Al-Furqan: 5)
Yaitu setiap pagi dan sore.
Ucapan mereka ini diketahui kebatilannya oleh semua orang lantaran ngaco, dusta, dan buat-buatan serta tidak ada buktinya. Karena bahwasanya telah diketahui secara mutawatir dan niscaya bahwa Muhammad Rasulullah ﷺ tidak pernah berguru menulis, baik di permulaan usianya maupun di akhirnya. Dia tumbuh di tengah-tengah mereka yang melancarkan tuduhan tersebut, semenjak kelahirannya hingga Tuhan mengangkatnya sebagai utusan-Nya, yang memakan waktu empat puluh tahun. Mereka secara niscaya mengetahui seluk-beluknya, kejujurannya, kebersihan dirinya, kebajikannya, sifat amanahnya, jauh dari dusta dan perbuatan lacur serta akhlak-akhlak yang rendah lainnya. Hingga mereka memberinya julukan Al-Amin sejak kecil hingga Tuhan mengangkatnya sebagai utusan, lantaran mereka mengetahui kejujuran dan kebajikannya.
Tetapi sehabis Tuhan memuliakannya dengan mengangkatnya sebagai seorang rasul, maka mulailah mereka melancarkan permusuhan terhadapnya dan melemparinya dengan tuduhan-tuduhan tersebut, yang diketahui oleh setiap orang yang berakal, bahwa dia higienis dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Mereka sendiri gundah dalam melancarkan tuduhannya, terkadang mereka dengan tuduhan dustanya menjulukinya sebagai seorang penyihir, terkadang mengatakannya sebagai seorang penyair, adakalanya mengatakannya sebagai seorang yang gila, adakalanya pula mengatakannya sebagai pendusta. Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman:
{انْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا لَكَ الأمْثَالَ فَضَلُّوا فَلا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلا}
Lihatlah bagaimana mereka membuatperumpamaan-perumpamaan terhadapmu; lantaran itu mereka menjadi sesat dan tidak sanggup lagi menemukan jalan (yang benar). (Al-Isra: 48)
Tuhan menjawab keingkaran dan kedustaan mereka melalui firman-Nya:
{قُلْ أَنزلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ}
Katakanlah, "Al-Qur’an ini diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui diam-diam di langit dan di bumi. (Al-Furqan: 6), hingga simpulan ayat.
Yakni Al-Qur'an yang mengandung kisah-kisah orang-orang terdahulu dan terkemudian dengan pemberitaan yang hak dan benar serta sesuai dengan kejadiannya yang di masa kemudian maupun di masa mendatang, diturunkan oleh:
{أَنزلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ}
(Allah) yang mengetahui rahasia. (Al-Furqan: 6)
Yakni Tuhan mengetahui apa yang mistik di langit dan di bumi, dan mengetahui semua diam-diam (hal-hal yang tersembunyi) sebagaimana pengetahuan Tuhan terhadap hal-hal yang nyata.
*******************
Firman Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala:
{إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا}
Sesungguhnya Dia ialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Furqan: 6)
Tuhan menyeru mereka untuk bertobat dan kembali kepada-Nya seraya memberitahukan kepada mereka bahwa rahmat Tuhan Mahaluas dan maafNya Mahabesar. Selain dari itu orang yang bertobat kepada-Nya, Dia mendapatkan tobatnya. Sekalipun mereka mendustakan rasul, melancarkan tuduhan-tuduhan yang bohong kepadanya, durhaka, kafir, dan ingkar serta segala ucapan mereka yang tidak layak terhadap Rasul dan Al-Qur'an, Tuhan masih tetap menyeru mereka untuk bertobat dan menghentikan perbuatan-perbuatan yang biasa mereka lakukan sebelumnya, dan Tuhan menyeru mereka untuk masuk Islam dan menempuh jalan petunjuk. Seperti yang disebutkan oleh Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala dalam firman-Nya:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ * أَفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ}
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Tuhan salah seorang dari yang tiga, "padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, niscaya orang-orang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Tuhan dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Maidah: 73-74)
Dan firman Tuhan Subhanahu Wa Ta’ala:
{إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ}
Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin pria dan perempuan, kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (Al-Buruj: 10)
Al-Hasan Al-Basri menyampaikan bahwa perhatikanlah kemuliaan dan kedermawanan Tuhan ini, padahal mereka membunuh kekasih-kekasih-Nya, tetapi Dia masih menyeru mereka untuk bertobat dan beroleh rahmat
0 Response to "Tafsir Qs Al-Furqan: 4-6 | Orang Kafir Menyebut Quran Sebagai Kebohongan"
Posting Komentar