Bersuka Cita Atas Selesai Hidup Musuh-Musuh Islam



Pertanyaan:
Assalamualaikum. Apakah boleh mengucapkan Alhamdulillah atau merasa bahagia sesudah mendengar isu ihwal maut seorang kafir yang memusuhi umat Islam atau maut spesialis bidah yang berbahaya alasannya yaitu mengembangkan aneka macam bentuk kesyirikan, kekufuran, bidah, dan kesalahpahaman di antara umat Islam yang awam?

Jawaban oleh tim Fatwa Center IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqitti

Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang hak untuk diibadahi kecuali Tuhan dan bahwa Muhammad yaitu hamba dan utusanNya.

Memuji Tuhan (dengan mengucapkan Alhamdulillah) dan merasa bahagia atas maut musuh-musuh Islam dan mahir bidah yang berbahaya yaitu boleh, dan hal itu (kematian orang-orang ibarat itu -pen) yaitu karunia dari Tuhan kepada hambaNya, juga kepada seluruh flora dan binatang.

Sungguh, Rasulullah merasa bahagia atas terbunuhnya Abu Jahal dan Ka'ab bin Al-Asyraf, alasannya yaitu keduanya memainkan tugas penting dalam melawan Islam dan umat Islam.

Ibnu Sa'ad meriwayatkan di dalam bukunya At-Tabaaqat;

"Abdul Hamid bin Abdurahman Al-Himaami meriwayatkan kepada kami dari Abu Hanifah, dari Hammaad, yang berkata:

Saya memberi kabar bangga ihwal maut Al-Hajjaaj kepada Ibrahim An-Nakhai, maka ia bersujud kepada Allah, dan aku melihat ia menangis alasannya yaitu senang."

Selain itu, Al-Khallaal berkata di dalam As-Sunnah; "Abu Abdullah (Imam Ahmad bin Hambal) ditanya: Seseorang merasa bahagia dikala mendengar ihwal tragedi yang menimpa kaum Ibnu Abi Du'aad (seorang pegiat dan penyeru paham Mu'tazilah [logika]). Apakah dia berdosa? Maka ia menjawab; "Lalu siapa yang tidak bersuka cita karenanya."

Wallahualam bish shawwab.

Fatwa No: 347368
Tanggal: 10 Jumadil Akhir 1438 (8 Maret 2017)
Sumber: IslamWeb.Net
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Alquran At-Taqwa Sukoharjo )

0 Response to "Bersuka Cita Atas Selesai Hidup Musuh-Musuh Islam"

Posting Komentar