Munafik, Bahagia Jikalau Muslim Tertimpa Musibah



Seorang muslim akan bersimpati kepada saudaranya sesama muslim saat saudaranya itu ditimpa kesusahan dan kesulitan. Dia akan menasihatinya untuk bersabar.

Kapan saja Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengunjungi seseorang untuk bertakziah, dia akan mengucapkan:

إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِب

"Sesungguhnya milik Tuhan apa yang diambilNya dan apa yang diberiNya. Dan segala sesuatu di sisiNya sudah ditentukan ajalnya, maka bersabarlah engkau kesudahannya dan mohonkanlah pahala darinya," [HR Bukhari].

Lain halnya dengan orang munafik, mereka bahagia apabila orang Islam tertimpa musibah, kemudian bersedih dan cemburu saat orang Islam menerima kebaikan, kemudian mereka akan berdoa supaya kebaikan itu dicabut dari orang-orang Islam tersebut.

Tuhan Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

"Jika kau memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi kalau kau tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kau bersabar dan bertakwa, budi kancil mereka tidak akan menyusahkan kau sedikit pun. Sungguh, Tuhan Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan," [QS. Ali 'Imran: 120]

إِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ ۖ وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ أَخَذْنَآ أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوا وَّهُمْ فَرِحُونَ

Jika engkau (Muhammad) menerima kebaikan, mereka tidak senang; tetapi kalau engkau ditimpa bencana, mereka berkata, "Sungguh, semenjak semula kami telah berhati-hati (tidak pergi berperang)," dan mereka berpaling dengan (perasaan) gembira," [QS. At-Taubah: 50]

Tetapi ingat, Tuhan berfirman kepada mereka:

قُل لَّنْ يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلٰىنَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

"Katakanlah (Muhammad), "Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Tuhan bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Tuhan bertawakallah orang-orang yang beriman," [QS. At-Taubah: 51]

قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَآ إِلَّآ إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ ۖ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ أَنْ يُصِيبَكُمُ اللَّهُ بِعَذَابٍ مِّنْ عِنْدِهِۦٓ أَوْ بِأَيْدِينَا ۖ فَتَرَبَّصُوٓا إِنَّا مَعَكُمْ مُّتَرَبِّصُونَ

"Katakanlah (Muhammad), "Tidak ada yang kau tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kau bahwa Tuhan akan menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya, atau (azab) melalui tangan kami. Maka tunggulah, bahwasanya kami menunggu (pula) bersamamu," [QS. At-Taubah: 52]

Jika, dengan kehendakNya, Tuhan memberi ujian kepada umat Islam, kemudian memberi kenikmatan kepada orang munafik, maka orang-orang munafik akan dengan gembira mengklaim sudah mengetahui efek dari suatu rentetan peristiwa dan sudah mempersiapkan diri untuk hal tersebut.

Mereka akan akal-akalan bersimpati secara zahir, tetapi di dalam hatinya, mereka bahagia dengan petaka yang menimpa umat Islam. Itulah orang munafik.

📝Syekh Aidh Abdullah Al-Qarni, dalam akan Ciri-ciri Munafik

0 Response to "Munafik, Bahagia Jikalau Muslim Tertimpa Musibah"

Posting Komentar